Posted by pik on
Sunday, August 22, 2010
JAKARTA – Menjamurnya swalayan dan mal secara tidak langsung memukul
pengusaha home industry di Jakarta. Salah satunya melanda
pengusaha sepatu yang mengais rezeki di kawasan
Perkampungan Industri Kecil (PIK) di Penggilingan, Jakarta
Timur.
Harga produk yang ditawarkan para pengusaha papan bawah ini kalah
bersaing dengan yang disuguhkan di swalayan maupun mal.
Kondisi ini membuat masa kejayaan pengusaha yang mangkal di
PIK Penggilingan, Jakarta Timur seperti di tahun 2000-an
kini tinggal kenangan belaka. Namun, kondisi itu berbeda
dengan pengusaha konveksi yang malah bisa dikatakan panen
order, apalagi menjelang tahun ajaran baru.
Muhamad Faisal, pengusaha sepatu di PIK Penggilingan, Jakarta Timur
menyebutkan, kondisi persepatuan di kawasan itu kian terpuruk
saja. Padahal, mereka sudah menaruh harga murah. “Kami
sudah membuka harga paling murah, seperti halnya harga
sepatu wanita Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Sepatu
perkantoran untuk pria mencapai Rp 50.000 hingga Rp
100.000,” katanya.
Sayangnya, harga murah itu belum bisa bersaing dengan barang pabrik
yang dijual di swalayan serta mal yang bertebaran di hampir
sudut Jakarta.
Mutunya pun kalah bersaing dengan produk pabrik. Hal itu yang
membuat penghasilan para pedagang di kawasan PIK turun drastis.